Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

tempat liburan yang hitz

Negara Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang berada di kawasan Asia Tenggara pulau-pulau Indonesia membentang dari barat ke timu...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Artikel Terbaru

Join Us

Translate

Popular Posts

BTemplates.com

Halaman

Selasa, 20 September 2016

Tag:

CANIKNYA ISTANA AIR TAMANSARI

Matahari sore yang masih menyisakan hawa gerah menemani saya tatkala sore itu saya mengunjungi pemandian Taman Sari. Sejak melihat foto-fotonya yang cantik di media sosial teman saya, saya sudah kepingin mengunjunginya. Tapi, baru di pertengahan tahun ini saya akhirnya bisa mengunjungi Taman Sari. Beberapa pengunjung tampak sibuk dengan kamera SLR dan tripodnya. Taman Sari ini memang terkenal dengan keindahannya. Tak heran istana air ini pun menjadi salah satu tempat favorit para fotografer. Sebelum masuk, kami tentunya membeli tiket terlebih dulu. Saya kurang ingat pastinya harga tiket masuk. Pastinya, kami berlima (tiga dewasa dan dua anak kecil) hanya membayar Rp 22.000,00 (Juni 2016).

Setelah membeli tiket masuk, seorang pemandu segera menghampiri saya dan keluarga. Untuk berkeliling di Taman Sari yang luas ini kita memang akan ditemani pemandu. Sebaiknya memang Anda tidak sok jago berkeliling sendiri. Katanya, pernah ada turis yang nyasar gegara dia nekat berkeliling seorang diri. Nah, selain Anda tidak usah membayar lagi untuk jasa pemandu – paling-paling hanya member tips sesuai dengan kerelaan hati Anda masing-masing – Anda juga akan mendapat penjelasan dari pemandu seputar sejarah Taman Sari ini.
Pemandangan Umbul dari menara
credit: @tukangngider
credit: @tukangngider
credit: @tukangngider
Bangunan Taman Sari ini dalam pandangan saya nampak seperti bangunan benteng yang cantik. Dinding-dindingnya berwarna cream dengan ornamen-ornamen khas jawa. Bangunan “benteng” ini mengelilingi tiga buah kolam yang ukurannya  cukup luas (mungkin seukuran kolam renang).  Tiga kolam inilah yang menjadi daya tarik utama Taman Sari yang juga dijuluki Istana Air ini. Di tengah-tengah kolam, tampaklah beberapa buah air mancur. Saat itu, keponakan saya yang masih batita  langsung semangat ingin nyebur ke kolam. Waduh! Buat Anda yang mengajak anak kecil ke sini, tolong dipegangi baik-baik, yah! ðŸ˜€ Di dekat kolam sudah tertempel papan peringatan dilarang masuk ke dalam kolam. Saat saya berkunjung, saya sempat melihat dasar kolamnya tidak terlalu bersih. Ketiga kolam di Taman Sari itu adalah Umbul Kawitan (kolam untuk putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), danUmbul Panguras (kolam untuk Raja). Bapak pemandu lalu menceritakan bahwa Raja akan menikmati pemandangan kolam dari menara di lantai 3 (termasuk pemandangan para selir yang sedang mandi). Jika salah satu selir itu menarik perhatian Raja, Raja lalu akan memanggil selir tersebut.
taman sari - umbul
Oh ya, sedikit sejarahnya nih… Taman Sari ini dibangun atas gagasan Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai bentuk penghormatan kepada para istri Sultan yang telah membantu selama masa peperangan yang sulit. Sultan memerintahkan untuk membangun sebuah istana di umbul (mata air) yang terletak tak jauh dari Keraton.  Arsitek Taman Sari ini adalah Demak Tegis yang berkebangsaan belanda dan mandornya adalah Bupati Madiun.
Ranjang
Mengunjungi Taman Sari belumlah selesai setelah kita mengagumi keindahan tiga umbul dan berfoto-foto di sana. Bapak Pemandu lalu mengajak kami untuk berkeliling ke dalam bangunan menara. Berkali-kali beliau mengingatkan kami untuk hati-hati saat melewati pintu-pintu. Pintu-pintu di dalam menara ini memang dibuat rendah. Bukan karena keluarga Raja jaman dulu bertubuh mungil, namun memang sengaja supaya mereka yang melewati pintu (baik masuk atau keluar) menundukkan tubuhnya sebagai tanda santun / hormat. Saya juga sempat melihat sebuah ranjang kayu dengan celah-celah. Di bawah ranjang kayu itu terdapat tungku pemanas. Jadi, Raja dan istrinya bisa tidur sambil menghangatkan tubuh. Konsepnya mirip dengan sauna.
taman-sari-gerbang-kencana
Selesai berkeliling di menara, Bapak Pemandu lalu mengajak kami untuk berfoto di sebuah gapura yang tampak megah. Gapura tersebut juga tampak anggun dengan ornamen-ornamen bunga dan sayap burung yang menghiasi. Gapura itu adalah pintu masuk bagi keluarga Sultan yang hendak memasuki Taman Sari. Kami lalu melewati gapura tersebut untuk menuju Masjid Bawah Tanah yang juga merupakan destinasi menarik di sekitar Taman Sari.
Jalan masuk menuju Masjid Bawah Tanah Credit: @tukangngider
Credit: @tukangngider
kira-kira segelap ini lorongnya
kira-kira segelap ini lorongnya
Jujur saya agak sedikit deg-degan gimana gituh saat kami bersiap untuk memasuki Masjid Bawah Tanah. Kegelapan seketika menyambut saya tatkala kami menuruni anak-anak tangga. Anyway, nggak sampai gelap gulita macam mati lampu malam-malam, sih. Gelap itu sangat terasa karena sebelumnya mata kita melihat tempat terang. Setelah beberapa saat, mata saya pun menyesuaikan diri dengan suasana gelap itu. Tapi, akan lebih nyaman kalau Anda menyalakan senter sih. Udara terasa lebih dingin dan agak lembab s
salah satu spot foto favorit di masjid bawah tanah
credit: @tukangngider
Masjid Bawah Tanah ini menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang istimewa. Masjid Bawah Tanah yang dibangun di Sumur Gumuling ini merupakan tempat ibadah bagi raja dan keluarganya. Anda akan melihat sebuah podium untuk imam yang dikelilingi 5 anak tangga dan dinding-dinding berjendela di sisi-sisinya. Dari podium tersebut, suara imam akan terdengar kencang ke segala penjuru tanpa ia perlu berteriak. Nah, anak-anak tangga ini menjadi spot favorit untuk foto-foto. Saya juga sebenarnya pengen foto di sana, tapi saat itu sedang cukup banyak wisatawan yang mengantri foto (dan keponakan saya bukan tipe bayi yang cukup sabar untuk menunggu tantenya foto-foto. Lol).
Grafiti di Kampung Seni  Credit: @tukangngider
Credit: @tukangngider
Di salah satu lorong bawah tanah menuju jalan keluar dari Masjid Bawah Tanah ini saya melihat ada sekelompok anak muda yang sedang mengamen dengan alat musik akustik. Kehadiran mereka membuat suasana menjadi cerah ceria dan kerasa banget seninya. Dalam perjalanan pulang kembali ke parkiran Taman Sari, Bapak Pemandu menuntun kami melalui sebuah kampung yang menurut saya adalah kampung seni. Dinding-dinding kampung tersebut dihiasi dengan graffiti-graffiti yang cantik memikat. Saya juga melihat ada cukup banyak para perajin kaos lukis. Duh, saya menyesal tidak sempat mengambil satu pun foto.
Overall, saya merasa terkesan dengan kunjungan saya ke Taman Sari. Pengen rasanya kembali ke sana. Next time, menuruti saran teman saya, saya akan datang di pagi hari. Saat Taman Sari baru buka, saat belum terlalu banyak pengunjung (biar bisa puas foto-fotonya), saat hawa masih sejuk. Biar lebih puas juga berkelilingnya. Buat Anda yang tertarik, Taman Sari dan Masjid Bawah Tanah ini juga kerap menjadi lokasi photoshoot untuk prewedding.
Taman Sari berlokasi di Jl. Nogosari No.6, Patehan, Kraton, Yogyakarta. Buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00. Oh ya, buat Anda yang datang di sore hari, tunggulah hingga sunset. Katanya, pemandangan sunset dari menara Taman Sari itu memukau  banget indahnya ðŸ™‚ Next time deh…

About Unknown

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Diane Cooper

New York based interior designer & Lifestyle Guide Editor. Marfa tou leggings viral jack. Flannel flexitarian bespoke moon squid.
So glad you stopped by!